Metode Estimasi Durasi Aktivitas Proyek - Hamzah Maulana

Post Top Ad

Metode Estimasi Durasi Aktivitas Proyek

Metode Estimasi Durasi Aktivitas Proyek

Share This


Dalam menyusun estimasi dan jadwal suatu proyek, salah satu komponen penting yang harus dikuasai adalah bagaimana 'pendekatan' yang digunakan dalam menentukan durasi setiap aktivitas proyek yang kemudian akan terangkai menjadi jadwal proyek. Penentuan durasi setiap aktivitas proyek adalah langkah vital dalam keberhasilan suatu proyek. Berikut ini adalah beberapa metode yang terdapat pada PMBOK Edisi Keempat (2008: 141-142).


1)  Expert Judgement

Metode estismasi ini secara umum bisa berarti penentuan durasi berdasarkan pertimbangan ahli (memiliki dasar ilmu terkait dan pengalaman pada proyek serupa). Namun seorang ahli pun dalam setiap keputusannya akan dipengaruhi oleh referensi berdasarkan pengalamannya pada proyek-proyek lain yang pernah ia kerjakan. Secara tidak langsung expert judgement adalah kombinasi antara keahlian dan pengalaman.

2)  Estimasi Analog
Metode ini menggunakan paramater dari proyek lain secara langsung untuk dijadikan dasar estimasi durasi setiap aktivitas proyek. Beberapa paramater yang biasa digunakan antara lain anggaran biaya, berat (biasanya untuk pekerjaan struktur baja), ukuran, dan kompleksitas tertentu yang dpat diukur secara kuantitatif. Durasi setiap aktivitas proyek yang dijadikan acuan tersebut kemudian dihitung dalam satu satuan waktu dibagi paramater yang digunakan misalnya jam per ton. Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan cara interpolasi dengan proyek yang akan dikerjakan. Estimasi analog umumnya digunakan jika informasi terhadap proyek yang akan dikerjakan sangat terbatas. Misalnya saat tidak ada standard yang bisa digunakan, atau satu suatu proyek harus dikerjakan pada kondisi khusus sehingga perlu dianalogikan dengan prooyek lain yang kondisinya sama.

3) Estimasi Parametrik
Metode estimasi parametrik akan menghasilkan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan expert judgement dan estimasi analog. Estimasi parametrik didefinisikan sebagai penggunaan hubungan statistik antara data proyek di masa lalu dengan variabel untuk dasar perhitungan pada parameter estimasi yang digunakan. Durasi setiap aktivitas dapat ditentukan secara kuantitatif berdasarkan rumusan jam kerja per satu satuan pekerjaan berdasarkan pengolahan menggunakan kaidah statistik tertentu dari berbagai proyek sebelumnya. Penggunaan standard jam kerja pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dikeluarkan oleh institusi tertentu termasuk ke dalam jenis estimasi paramterik.

4)  Three Points Estimates
Akurasi dalam estimasi durasi proyek dapat lebih ditingkatkan dengan mempertimbangkan unsur ketidakpastian dan risiko yang mungkin terjadi. Dalam penerapannya dikembangkan suatu model estimasi menggunakan tiga parameter yang disebut sebagai Program Evaluation and Review Technique (PERT) yang pertama kali dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada proyek sistem senjata bawah laut dan armada rudal balistik. PERT menggunakan pendakatan rata-rata dengan bobot tertentu untuk setiap jenis durasi sehingga diperoleh durasi yang diharapkan (tE) dengan persamaan:



Variabel tM, tO, dan tP  dapat ditentukan berdasarkan penjelasan berikut:
a)   Durasi yang paling sering terjadi (tM) atau most likely adalah durasi yang berdasarkan data merupakan yang paling sering terjadi. Dalam penerapannya jika ada suatu standard jam kerja pelaksanaan yang baku dan situasi dan kondisinya sesuai dengan proyek yang akan dikerjakan maka bisa digunakan sebagai dasar perhitungan tM karena umumnya pada suatu standard juga sudah dimasukkan beberapa unsur ketidakefektifan dan faktor lain sehingga hasil yang diharapkan bisa lebih akurat.
b)  Durasi optimstis (tO) adalah durasi yang secara umum nilainya lebih kecil daripada tM. Dasar perhitungannya adalah semua sumber daya maupun situasi dan kondisi proyek berada pada kondisi optimal sehingga beberapa asumsi unsur ketidakefektifan tidak terjadi. Dalam penerapannya tO bisa juga didasarkan pada expert judgement, estimasi analog, atau estimasi parametrik misalnya dengan standard lain.
c)   Durasi pesimistis (tP) adalah durasi yang secara umum nilainya lebih besar daripada tM. Dasar perhitungannya adalah adanya sumber daya maupun situasi dan kondisi proyek berada pada kondisi tidak optimal sehingga beberapa asumsi unsur ketidakefektifan bener-benar terjadi yang melebihi batas toleransi tM. Dalam penerapannya tP bisa juga didasarkan pada expert judgement, estimasi analog, estimasi parametrik misalnya dengan standard lain, atau reserve analysis.

5)  Reserve Analysis
Metode ini adalah menambahkan suatu angka tertentu sebagai antisipasi akan suatu ketidakpastian yang dapat diformulasikan misalnya ke dalam bentuk faktor kali atau persentase. Misalnya dalam suatu proyek akan digunakan sebuah standard jam kerja pelaksanaan namun proyek tersebut dikerjakan pada suatu lokasi dengan cuaca ekstrim sehingga mungkin akan berpengaruh terhadap produktivitas pelaksanaannya. Pada standard pelaksanaan konstruksi tidak diatur mengenai faktor lokasi sehingga pada kasus seperti ini bisa saja ditambahkan pengaruh lokasi am bentuk faktor kali atau persentase dengan suatu dasar perhitungan tertentu


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages