Yang termasuk dalam scope pekerjaan phase I adalah pekerjaan pipa 4" carbon steel termasuk valve dari diamond drill hole ke reservoir tank. Dilanjutkan dengan konstruksi reservoir tank. Lokasinya berada di kedalaman sekitar 1,8 km di sebuah tunnel yang memang spesifik untuk keperluan Wanagon Drainage Drift. Reservoir tank ini terbuat dari concrete yang harus dikerjakan secara in-cast. Pouring concrete adalah salah satu tantangan tersendiri karena lokasi ini jauh dari batching plant (karena memang jauh dari area produksi UG mine dan relatif tidak dekat dari surface mine) serta diperlukan equipment dan perizinan khusus untuk transportasi. Intinya selama pengiriman wet concrete tetap harus diaduk untuk menghindari terjadinya segregasi.
Pekerjaan berikutnya sudah mulai masuk ke inti WDD yaitu 2 x 24" HDPE pipeline. Dimulai dari valve di reservoir tank, jalur pipa ini harus menyebrang jalan akses WDD tunnel. Pekerjaan ini juga merupakan satu tantangan tersendiri karena pipa tersebut akan ditanam di kedalaman tertentu. Desain awalnya adalah menggunakan precast concrete trench. Tetapi setelah dilakukan value engineering akhirnya diputuskan untuk menggunakan sleeve dengan pipa berbahan metal berukuran 32". Pekerjaan tersebut selesai dalam setengah hari yang sangat menegangkan.
Selanjutnya adalah jalur pipa utama sepanjang kurang lebih 1,8 km hingga ke WDD portal. Disinilah tantangan utama project ini. Alkisah sequence WDD project adalah memprioritaskan konstruksi pipeline dari WDD portal hingga ke Mill (nantinya air dari WDD ini akan digunakan untuk proses di Concentrating Mill). Setelah itu selesai barulah scope dari diamond drill sampai ke WDD portal dikerjakan. Tapi karena suatu sebab, konstruksi dari diamond drill ke WDD portal justru menjadi sangat prioritas. Akhrinya AFE besar WDD project dipecah menjadi 2 phase yang kemudian disebut sebagai phase I dan phase II. Scope phase I ini diakhiri dengan mengalirkan sementara air dari pipa di mulut WDD portal ke sungai di sebelahnya hingga konstruksi WDD Phase II selesai.
Cukup banyak kendala dalam pelakanaan project ini karena perubahan prioritas tersebut. Persiapan matang sebenarnya justru sudah dilakukan untuk scope yang termasuk dalam phase II. Dari sisi scheduling - controlling WDD phase I adalah sebuah tantangan dengan beberapa keterbatasan yang nantinya akan saya bahas dalam artikel terpisah khusus untuk aplikas PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan risk management untuk project ini.
-Hz-
September 2012
-Hz-
September 2012
No comments:
Post a Comment