A Journey to The Newborn - Hamzah Maulana

Post Top Ad

A Journey to The Newborn

A Journey to The Newborn

Share This

Selesai juga meeting pagi ini. Fokus utama kami tetap di top priority project WDD Phase I (urgent project yang tidaK bisa aku jelaskan disini). Pipeline dari Diamond Drill Hole sampai ke mulut tunnel harus bisa kami selesaikan dalam waktu 14 hari lagi. Selain itu priority project lain Grasshopper Conveyor 27 – 211 (GHX211) yang sudah memasuki fase pre commissioning harus tetap mendapatkan perhatian. Isu utama soal alignment motor dan gearbox yang tidak bisa disepelekan karena besarnya gaya centripetal maupun centrifugal saat rotasinya menjadi isu QA/QC seminggu terakhir ini. Selain itu power supply saat GHX211 sudah di-insert kekonfigurasi juga harus segera beres. Sore ini rencananya kami akan menggelar meeting khusus dengan beberapa pihak untuk membahas masalah power feeding dari MVS dan Sub Station. Di akhir meeting tak lupa aku mengumumkan bahwa dalam beberapa minggu ke depan yang akan menggantikanku sementara untuk mengoordinasi semua project Surface Mine adalah Pak A.

Setelah kembali ke ruangan kantorku hal pertama yang aku lakukan adalah mengecek inbox email. Beberapa email seperti IFC drawing dari NOLA, procurement update, hingga korespondensi peting soal GHX211 memenuhi inbox. Tapi satu email yang benar-benar menarik perhatian hingga aku buka pertama kali adalah email dari istriku yang mengabarkan update pagi ini. Perut sudah mulas dan ada sedikit bercak darah…  saatnya telah tiba! Tidak diragukan lagi bahwa anak itu akan segera lahir. Aku langsung memabalas salah satu email terpenting dalam hidupku tersebut bahwa aku akan mengurus segala urusan untuk cuti. Selanjutnya secara spontan aku berkonsultasi kepada 2 wanita yang kebetulan sedang ada di ruanganku dan secara de facto salah satu dari mereka adalah seorang ibu dan pernah melahirkan anak. Sudah jelas jawaban mereka bahwa aku harus segera berangkat ASAP (kalau perlu hari ini), tapi sedang tidak ada mobil yang bisa kami gunakan untuk turun gunung dengan cepat. Kemudahan seolah menyertaiku…   seorang General Foreman civil – structural menawariku tumpangan ke terminal tram GBT agar aku bisa segera turun ke mile 68 agar semua urusanku cepat selesai. Aku tidak menolaknya dan kebetulan 2 orang yang bukan warga surface mine juga berminat untuk numpang, selain tentu saja Pak Adenan yang harus terus bersamaku hari ini untuk proses hand over.

Cuaca pagi ini cukup cerah untuk ukuran Gugusan Pegunungan Jayawijaya ini. Sedikit kabut tebal yang menyelimuti Grasberg Open Pit tidak sampai merembet ke Gunung Bijih Timur (GBT). Bahkan Mill Concentrating Area di Mile 74 yang elevasinya lebih rendah sekitar 1000 meter dari Grasberg pun nampak cerah. Kami empat orang mulai ke dalam tram dengan harapan agar bisa mengejar bus jam 12:30 ke mile 68. Kami baru tahu ternyata sedang dilakukan maintenance untuk meisn penggerak tram ini yang kemungkinan baru bisa selesai sekitar 15 menit lagi. Bagi kami berada di dalam tram menyaksikan pemandangan salah satu pabrik emas dan tembagater besar di dunia yang tepat berada di bawah kami. Beberapa orang temanku nampak asyik memoret pemandangan indah tersebut. Usai menelepon istri dan keluarga besarku mengenai berita pre-kelahiran ini aku mulai terdiam beberapa saat dan menyadari sepenuhnya keindahan pemandangan di bawahku.

Inilah salah satu pabrik konsentrat terbesar di dunia dengan unsur utama tembaga. Terletak di ketinggian di atas 2000 mdpl, sebuah surga tersembunyi di bali pegunungan Tengah  Jayawijaya Papua. Jauh lebih besar dibandingkan pabrik yang sama tempatku menimba ilmu dan pengalaman beberapa tahun lalu. Pabrik ini dimulai dari beberapa jalur conveyor yang membawa ore dari lokasi tambang. Tumpukan material dalam jumlah besar dalam dua buah stockpile menjadi salah satu pemandangan utama. Dari stockpile tersebut ore melalui beberapa kali proses mekanik untuk menjadikannya lebih halus. Selanjutnya proses kimiawi yang sala satunya adalah flotasi dengan reagent tertentu untuk memisahkan batuan komponen yag memiliki nilai ekonomis dan tidak. Sebenarnya sudah puluhan bahkan ratusan kali aku menyaksikan tempat ini. Tetapi ada momen tertentu ketika kehidupan sedang berjalan dengan nada tinggi, hal-hal yang sering kita abaikan menjadi sangat luar biasa. Menyaksikan pabrik ini dari atas sungguh berarti.


Tembagapura, 5 September 2012
-Hz-

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages